PWNU Jateng Tekankan Kekuatan NU Harus Bertumpu pada Cabang hingga Ranting

 

Pati, 13 September 2025 – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, K.H. Abdul Ghofarrozin, M.Ed., menegaskan pentingnya memperkuat peran NU di tingkat cabang hingga ranting. Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada pembukaan Forum Kader NU Jawa Tengah ke-3 yang dirangkai dengan Haul KH. M.A. Sahal Mahfudh di Aula 2 Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati, Sabtu (13/9/2025).


Dalam sambutannya, Abdul Ghofarrozin mengingatkan para kader NU bahwa tantangan yang dihadapi organisasi hari ini tidaklah ringan. Menurutnya, berbagai ujian datang silih berganti, baik terkait keberpihakan ideologi, persoalan akuntabilitas, hingga dinamika kebangsaan yang menuntut sikap tegas dan konsisten.


“Angin yang menerpa NU bukanlah angin sepoi-sepoi. Ujian yang kita hadapi sangat besar di bidang apapun. Karena itu, seluruh kader dan penggerak NU harus tetap setia dalam pergerakan. NU sejati justru hidup dan mengakar di cabang hingga ranting. Gerakan yang ada di bawah tidak boleh berkurang apalagi goyah,” tegasnya.


Ia menambahkan, NU akan tetap kuat selama basis gerakan di tingkat akar rumput berjalan kokoh. Sebab, menurutnya, cabang dan ranting adalah ruh perjuangan NU yang nyata dirasakan masyarakat.


Selain menyoroti pentingnya basis organisasi, Abdul Ghofarrozin juga memberikan apresiasi kepada Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU yang konsisten menggelar forum kader setiap tahunnya. Ia berharap Lakpesdam dapat memperluas kiprah, tidak hanya di ranah pemikiran, tetapi juga di bidang lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.


“Lakpesdam jangan hanya bergerak pada bidang pemikiran saja. Harus ada terobosan lain, seperti mengembangkan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, hingga keterlibatan di dunia usaha dan industri (DUDI). NU butuh kader yang tidak hanya berpikir, tetapi juga bergerak nyata di berbagai sektor kehidupan,” jelasnya.


Forum Kader NU Jawa Tengah ke-3 kali ini mengangkat tema “Ramah Anak dan Perempuan dalam Kajian Fiqh Sosial”. Acara dihadiri ratusan kader NU dari berbagai daerah di Jawa Tengah, khususnya kawasan Pati Raya, Blora, Cepu, dan Jepara.


Kegiatan yang digelar di IPMAFA Pati ini tidak hanya diisi dengan forum utama, tetapi juga dirangkai dengan Focus Group Discussion, pelatihan pengelolaan jurnal, pelatihan penulisan esai, serta diskusi publik yang berlangsung secara daring. Semua agenda diarahkan untuk memperkuat kapasitas kader muda NU agar siap menghadapi tantangan zaman dengan perspektif fikih sosial yang berpihak pada kemanusiaan.


Melalui sambutannya, Abdul Ghofarrozin mengingatkan kembali seluruh peserta untuk menjadikan forum kader sebagai momentum konsolidasi gerakan. “Kita harus menjaga kesetiaan dalam pergerakan, memperkuat ideologi, dan tetap berpijak pada akar NU di cabang serta ranting. Dari sanalah NU akan terus bertahan,” pungkasnya.


(fir,lfh,ank)


0 Komentar