Festival Muria Raya "Bebrayan Agung" Bersama Masyarakat


Desa Jepalo, Gunungwungkal tahun ini mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah acara Festival Muria Raya #2. Acara tersebut dimulai dari tanggal 26 sampai 28 Mei 2022.

Festival Muria Raya #2 di meriahkan oleh seniman dari lintas kota dan mancanegara. Diantaranya ada Komunitas Lima Gunung (Magelang), Ki Ageng Qitmir (Pati), Tridatu (Semarang), Teater Mina Tani (Pati), Wayang Klithik (Pati), Yuta Kuroki (Jepang), Nguyen (Vietnam) dan Srimara Art Colective (Indonesia & Mexico).

Meskipun dengan persiapan singkat, H-2 minggu sebelumnya. Pemuda dan warga desa Jepalo kompak saling membantu untuk mensukseskan acara Festival Muria Raya #2 ini.

"Antusias dari para sesepuh dan dari pemuda langsung timbul masing-masing, dan kita saling 'nyengkuyung' bersama." Ujar Adid, ketua pelaksana FKR.

Tidak terlepas dari masalah finansial, acara yang di selenggarakan selama tiga hari tersebut tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Masyarakat dan komunitas saling 'sengkuyung' dalam mengatasi hal ini. Tidak ada bantuan finansial dari aparat pembinaan kesenian dan kebudayaan Pati atau biasanya disingkat DKP. Konsumsi untuk jamuan tamu yang hadir diberikan oleh masyarakat setempat secara sukarela. Sementara dana yang berupa uang di peroleh melalui swadaya.

"Kita open donasi dan swadaya sendiri. Kita sudah terbiasa swasta, karena dorongannya itu kesadaran dari pribadi masing-masing. Kalau sifatnya DKP, kesannya seakan-akan kita mengajari orang yang sudah berkesenian." Adid menambahkan.

Acara kebudayaan semacam Festival Muria Raya (FKR) menjadi salah satu panggung dalam rangka memperkenalkan budaya leluhur kepada generasi saat ini dan mendatang, sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap bertahan.

"Harapannya setelah ada acara semacam ini, pemuda terpantik untuk belajar lebih mengenal budaya, semacam Gong Cik, Lamporan." Ujar Adid.

Reporter :  Andre


 

0 Komentar