Inovasi SIJAKA: KKN Karangwening Ajak Peternak Karangawen Hadapi Tantangan Pakan dengan Solusi Mandiri

 

KARANGAWEN – Di tengah tantangan perubahan iklim dan ketersediaan pakan yang tidak menentu, masyarakat Desa Karangawen mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan kegiatan inovatif bertajuk SIJAKA (Silase Jadi Pakan). Kegiatan ini merupakan sebuah pelatihan komprehensif yang dirancang untuk membekali para peternak dengan keterampilan mengolah limbah pertanian menjadi pakan ternak berkualitas tinggi yang dapat disimpan sepanjang tahun.


Pelatihan ini diselenggarakan pada 1 September 2025 di kediaman Bapak Raslan, ketua Kelompok Tani Ternak setempat. Acara ini menjadi bukti nyata kolaborasi yang kuat antara berbagai elemen masyarakat, mulai dari Kelompok Tani Ternak, BUMDes yang diketuai oleh Bapak Ridwan, warga desa, hingga 10 mahasiswa yang berperan sebagai pendamping dan fasilitator. Keterlibatan mahasiswa ini menjadi jembatan antara teori akademis dan praktik di lapangan, memastikan ilmu yang disampaikan relevan dan mudah diaplikasikan.


Mengubah Sampah Menjadi Emas: Prinsip Utama SIJAKA


Esensi dari SIJAKA adalah transformasi. Di pedesaan, limbah pertanian seperti jerami padi dan batang jagung sering kali hanya dibakar atau dibiarkan membusuk. Melalui pelatihan ini, limbah tersebut diubah menjadi sumber daya yang berharga melalui proses fermentasi. Proses ini, yang dikenal sebagai pembuatan silase, bukan hanya mengawetkan nutrisi pakan, tetapi juga meningkatkan palatabilitasnya bagi ternak.


SIJAKA didasarkan pada empat pilar utama:


1.     Konservasi Pakan Hijauan: Memastikan pakan hijau selalu tersedia, tidak peduli musim kemarau atau musim hujan.


2.     Pemanfaatan Limbah: Mengurangi limbah pertanian dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomi.


3.     Ketahanan Pakan Sepanjang Tahun: Memberikan jaminan pasokan pakan yang stabil, sehingga peternak tidak perlu lagi pusing mencari pakan saat paceklik.


4.     Peningkatan Ekonomi Peternak: Dengan meminimalkan biaya pakan dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal, keuntungan peternak dapat meningkat secara signifikan.


Bukti Nyata Semangat Gotong Royong


Total anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp500.000, sebuah jumlah yang terbilang kecil namun berdampak besar. Yang patut diacungi jempol, sebagian besar dana, yaitu sebesar Rp100.000, berasal dari swadaya masyarakat sendiri. Ini menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa. Alih-alih menunggu bantuan dari luar, masyarakat Karangawen memilih untuk bergerak mandiri, membuktikan bahwa inisiatif lokal adalah kunci keberhasilan. Seperti yang dikatakan seliau, Mbah Raslan “saya salut dan sangat kami cintai bahwa dia mengembangkan tugas KKN di desa kami. Dan ada kegiatan ikut serta yaitu membuat silase pakan ternak dirumah kami ternak desa Karangawen semoga nantinya setelah kembali dari desa kami mendapat ilmu bermanfaat bagi desa kami”


Dengan terlaksananya pelatihan ini, Desa Karangawen kini memiliki fondasi yang kuat untuk mengembangkan sektor peternakan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Pelatihan ini diharapkan menjadi model bagi desa-desa lain, menunjukkan bahwa dengan sedikit inovasi dan banyak semangat kolaborasi, tantangan besar pun dapat diatasi. (KKN Karangwening) 

0 Komentar