Pati – Sabtu (09/08/2025), pada musim-musim panen padi sekitar bulan Januari hingga April setiap tahun, petani padi bisa menghasilkan berton-ton beras per-hektare lahan pertanian. Dalam hal pengolahan gabah menjadi beras, terdapat serangkaian proses yang panjang mulai dari pembersihan gabah dari kotoran, batu, jerami, dan benda asing lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan pengupasan sekam (kulit padi), pemisahan gabah dan beras pecah kulit (BPK), penyosohan (pemolesan) untuk menghilangkan lapisan aleuron dan dedak yang menghasilkan beras putih, dan yang terakhir sortasi/grading yaitu beras putih yang dihasilkan disortir untuk memisahkan beras utuh, beras patah, dan kotoran lainnya.
Dampak Membiarkan Limbah Pertanian Begitu Saja
Serangkaian proses penggilingan padi tidak hanya menghasilkan beras yang siap dimasak dan dikonsumsi, namun juga menghasilkan limbah pertanian berupa sekam padi. Proses penghancuran sekam padi secara alami berlangsung lambat, sehingga tumpukan limbah dapat mengganggu lingkungan sekitarnya dan berdampak pada kesehatan manusia. Sekam padi yang tidak dibakar dengan benar dapat menimbulkan polusi udara, mengganggu pernapasan dan resiko kebakaran.Sekam padi yang dibiarkan menumpuk terlalu lama juga bisa membusuk dan menimbulkan bau apek.
Padahal apabila dimanfaatkan dengan baik, sekam padi bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bernilai tinggi.Misalnya sekam padi dijadikan sebagai media campuran untuk menanam sayuran atau tanaman hias. Jika dibakar perlahan menjadi arang sekam, limbah pertanian bisa digunakan sebagai media tanam yang bagus dan pupuk organik yang dapat menggemburkan tanah.
Menyulap Sekam Padi Menjadi Media Tanam
KKN Antasena baru saja mengerjakan program kerja di bidang ekonomi dengan memanfaatkan limbah sekam padi yang tidak digunakan. Hal ini dilaksanakan untuk menerapkan konsep ekonomi sirkular di kalangan kelompok muda dengan memanfaatkan limbah padi menjadi produk bermanfaat yang bernilai jual, sehingga mendorong kreativitas dan kemandirian ekonomi.Mengajak beberapa pemuda setempat, mereka membuat media tanam dari sekam padi.
Cara membuat arang sekam menjadi media tanam cukup mudah.Buatkan Sekam tungku sederhana dari batu bata atau sebagainya dengan tabung kawat di tengah sebagai media pembakaran. Nyalakan api menggunakan kayu bakar atau kertas lalu masukkan ke dalam tabung kawat, jangan lupa untuk menjaga api tetap hidup sampai sekam padi terbakar merata. Setelah arang sekam terbakar merata, langkah selanjutnya arang sekam didinginkan dan langsung dapat digunakan sebagai media tanam.
Melalui program kerja ini KKN Antasena berharap agar ke depannya pemuda desa dapat terus mengembangkan inovasi pengolahan limbah menjadi peluang usaha, sehingga tercipta lapangan kerja baru sehingga dapat membantu memajukan perekonomian di desa.(KKN Antasena)
0 Komentar