Tambaharjo, Rabu (27/8/2025) – Suasana berbeda terlihat di halaman SD Tambaharjo 2, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. Sebanyak 18 siswa kelas 4 tampak antusias mengikuti kegiatan kelas tani yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sangku Wira IPMAFA. Mereka belajar menanam sayuran sawi dan kangkung dengan memanfaatkan botol bekas sebagai wadah hidroponik.
Dalam kegiatan ini, botol plastik bekas dipotong menjadi dua bagian, lalu diisi dengan media tanam berupa cocopeat atau serabut kelapa yang sudah dihaluskan. Cocopeat dipilih karena memiliki kemampuan menahan air lebih baik dibandingkan tanah. Sistem hidroponik yang digunakan adalah sistem wick atau sumbu, yaitu mengalirkan air nutrisi melalui kain flanel yang berfungsi sebagai penghubung antara larutan dan media tanam.
Sebagai narasumber, hadir Ketua Kelompok Tani Desa Tambaharjo, Bapak Sudardi, yang memberikan penjelasan tentang berbagai jenis tanaman sayuran serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh. “Pemanfaatan barang bekas sebagai media tanam hidroponik merupakan hal yang menarik sekaligus ramah lingkungan. Selain mengurangi sampah plastik, kegiatan ini juga memberi nilai edukasi yang penting bagi anak-anak,” terang Sudardi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Sekolah SD Tambaharjo 2 beserta guru kelas 4 yang mendampingi siswa. Menurut Anan, selaku Koordinator Desa (Kordes) KKN Sangku Wira, kegiatan kelas tani hidroponik bertujuan menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga alam dan ketahanan pangan. “Dengan memanfaatkan botol bekas, kita tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga mengajarkan anak-anak bagaimana bercocok tanam yang sehat dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Kegiatan yang berlangsung penuh semangat ini disambut antusias oleh para siswa. Mereka tak hanya belajar teori, tetapi juga langsung praktik menanam sayuran dalam botol bekas. Harapannya, pengalaman ini bisa menjadi langkah awal dalam membentuk kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga lingkungan dan kemandirian pangan. (KKN Sangku Wira)
0 Komentar