Pati, 1 Agustus 2025 — Institut Pesantren Matholi'ul Falah (IPMAFA) secara resmi menerjunkan 261 mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 yang dilaksanakan pada Jumat pagi (01/08/2025). Prosesi penerjunan ini digelar di Aula 1 Kampus IPMAFA, Pati, Jawa Tengah, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kebijakan, di antaranya Bapperida Kabupaten Pati, Bapperida Kabupaten Jepara, Camat Kembang, Camat Tambakromo, serta jajaran pimpinan kampus dan dosen IPMAFA.
Mahasiswa yang diterjunkan berasal dari berbagai program studi dan akan melaksanakan pengabdian di 26 desa yang tersebar di Kecamatan Tambakromo (Kabupaten Pati) dan Kecamatan Kembang (Kabupaten Jepara). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam bersinergi dengan masyarakat melalui pendekatan pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi berbasis pemberdayaan.
Mengusung tema besar “Membangun Smart Village berbasis Kearifan Lokal”, KKN Pemberdayaan 2025 ini tidak hanya difokuskan pada pembangunan fisik seperti jembatan atau gapura, melainkan lebih menitikberatkan pada pembangunan kapasitas masyarakat, pemetaan potensi lokal, serta penguatan desa melalui pendekatan ilmiah dan kearifan lokal.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPMAFA, Ahmad Nashiruddin, M.Pd., menyampaikan bahwa KKN tahun ini bukan berorientasi pada hasil fisik semata. “KKN ini membangun kapasitas, memetakan potensi, dan menguatkan desa dengan pendekatan berbasis keilmuan dan kearifan lokal,” tegasnya dalam sambutan.
Senada dengan itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Ahmad Dimyati, M.Ag., mengungkapkan bahwa KKN IPMAFA terus mengalami perkembangan metode dan orientasi sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2012. “KKN ini adalah penerjunan ke-15 di IPMAFA, konsepnya pemberdayaan. Ini menjadi ciri khas IPMAFA. Selain itu, metode KKN ini selalu diperbarui, dari mulai metode PAR hingga metode ABCD,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren, IPMAFA berharap nilai-nilai yang telah dipelajari selama kuliah dapat diterapkan secara nyata di tengah masyarakat. “Selamat mengabdi dan semoga bisa dijadikan bekal di masyarakat sebagai khidmah yang sesungguhnya,” imbuhnya.
Kepala Bapperida Kabupaten Pati, Dr. Muhktar, S.IP., M.M., dalam sambutannya menyoroti makna KKN sebagai proses kesinambungan antara kuliah, kerja, dan manfaat nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya integritas dan keteladanan dalam pelaksanaan program agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Sementara itu, Elly Widyastuti, STP., MM., selaku perwakilan dari Bapperida Kabupaten Jepara turut mengapresiasi metode yang digunakan IPMAFA dalam pelaksanaan KKN dengan menjadikan kearifan lokal sebagai fondasi utama dalam program pemberdayaan.
Pelepasan KKN Pemberdayaan 2025 ini disimbolisasi dengan penyematan ID card kepada perwakilan mahasiswa KKN. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Wakhrodi. Setelah prosesi selesai, seluruh kelompok KKN dipersilakan untuk menuju desa pengabdiannya masing-masing guna memulai pelaksanaan kegiatan dan program kerja yang telah dirancang.
(KKN Sastra Prawira & KKN Antasena)
0 Komentar