Kelompok KKN ASKAWU yang di tugaskan di desa dudakawu telah mengikuti
kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Institut Pesantren Mathali’ul Falah
(IPMAFA), Kec. Margoyoso, Kab. Pati. Rabu, (23/07/2025) sebagai bagian dari
kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) pasca loka karya.
Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev)
program kerja mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) kelompok Askawu bertujuan
untuk menilai kesiapan program kerja mahasiswa, memastikan keselarasan antara
rencana program kerja dengan tujuan dan metode KKN yakni pendekatan ABCD (
Asset- Based Community Development) sebuah paradigma yang menekankan pentingnya
mengenali dan mengembangkan asset potensi dan kekuatan yang dimiliki komunitas,
serta memberikan masukan untuk penyempurnaan program.
Kegiatan monev ini menjadi momen penting bagi mahasiswa kkn askawu untuk
menyampaikan rencana program kerja, hambatan dan tantangan kepada pihak kampus.
Ibu Sri naharin hadir sebagai Tim Monev untuk memberikan penilaian sekaligus
arahan mengenai program kerja yang telah di sampaikan. Kegiatan ini di pandu
oleh Muhammad Zakka selaku moderator.
Acara di mulai dengan pembukaan oleh
moderator, kemudian di lanjutkan dengan sesi presentasi program kerja oleh
perwakilan mahasiswa kelompok askawu, ashlih umri A. Dalam presentasinya ia
memaparkan sejumlah rencana program kerja yang mengutamankan potensi aset utama
desa dudakawu yakni kopi dan objek
wisata, salah satu program yang di presentasikan yaitu workshop pembuatan
poster promosi kopi dan objek wisata berbasis canva, workshop inovasi baru
(kopi celup) berserta pemasaran digital melalui shopee, workshop pemanfaatan
ampas kopi dalam pembuatan sabun dan scrub sederhana, workshop pemanfaatan
ampas kopi pada tanaman dan hama bekicot, pelatihan kaligrafi dengan daun kopi.
Dalam tanggapannya, ibu naharin memberikan
arahan dan catatan penting. Beliau menjelaskan bahwa saat ini kita telah
memasuki era society 5.0, Dimana teknologi bukan hanya milik kota, tetapi harus
bisa dimanfaatkan juga oleh Masyarakat desa. Konsep smart village yakni desa
yang mampu memanfaatkan teknologi untuk pendidikan, ekonomi, pertanian, dan
pelayanan public harus mulai dikenalkan kepada warga, walaupun dari
Langkah-langkah kecil.
“Kita yang menyesuaikan zaman, atau kita
akan tertinggal“ pesan beliau.
Beliau juga mengingatkan pentingnya
dokumentasi setiap kegiatan, baik berupa laporan tertulis, video, maupun
publikasi berita, yang sejak awal perlu di kerjakan agar output KKN bisa
tersaji utuh dan maksimal di akhir masa tugas.
Kegiatan monev ini diakhiri dengan kesimpulan hasil diskusi interaktif. Diskusi ini menjadi wadah menyatukan gagasan
dan memperkuat kebermanfaatan program yang telah dirancang.
Melalui monev ini, semangat mahasiswa KKN
Askawu semakin terarah. Bukan hanya mengejar keberhasilan program, tetapi juga
menanam manfaat yang berkelanjutan di desa Dudakawu.
0 Komentar