KKN Antasena Mengulik Kisah Mbah Sewonegoro


Pati - Selasa (08/07/2025), dalam rangka melanjutkan observasi pra live in, KKN Antasena kembali jelajahi penjuru Desa Tambahagung. Enam orang anggota KKN Antasena mengunjungi perangkat desa dan bidan di Desa Tambahagung. Kedatangan KKN Antasena kembali disambut hangat oleh Kepala Desa Tambahagung. KKN Antasena dipersilahkan untuk melakukan observasi kembali di Desa Tambahagung. 


Salah satu perangkat desa yang ditemui yakni Pak Didik selaku Kadus Dukuh Sono. Berawal dari wawancara aset desa yang terdapat di Dukuh Sono, hingga sampai pada saat mengulik aset wisata, KKN Antasena mendapati satu kisah religi Mbah Sewonegoro. 


Menurut cerita Kadus Didik, nama asli Mbah Sewonegoro adalah Syaikh Nur Ahmad. Syaikh Nur Ahmad merupakan pendatang yang terbiasa melakukan perjanjian sewa dengan penduduk untuk menentramkan suatu daerah dengan imbalan tertentu. Maka dari itulah beliau diberi gelar "Sewonegoro". Didik menambahkan, "salah satu yang dilakukan oleh Mbah Sewonegoro yakni babat alas membangun desa Sono. Setelah berakhirnya penjajahan Belanda, desa Sono melebur ke dalam Desa Tambahagung menjadi salah satu dukuh."  Pesarean Mbah Sewonegoro dan Mbah Samsukin (muridnya) yang terdapat di Dukuh Sono ramai dikunjungi oleh para peziarah. 


Selain bertemu Kadus dukuh Sono, KKN Antasena juga mengunjungi bidan desa di Posko Bidan Desa. Bersama Bu Ika sebagai bidan desa, KKN Antasena belajar dan bertukar pikiran mengenai seluk beluk kesehatan masyarakat desa Tambahagung.(KKN Antasena)

0 Komentar