PATI — Kamis, 3 Juli 2025 menjadi catatan penting dalam
perjalanan HMPS PIAUD IPMAFA. Untuk pertama kalinya sejak bergabung dalam
organisasi mahasiswa tingkat nasional, IPMAFA dipercaya menjadi tuan rumah Seminar dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil)
DPW III IKMAPISI (Ikatan Mahasiswa
PIAUD Seluruh Indonesia). Kegiatan yang berlangsung sejak pukul
08.00 hingga 16.00 WIB di Aula IPMAFA ini mengangkat tema “Merawat Asa,
Mewariskan Karya: Dari Penerus ke Pengurus.”
Kegiatan ini menjadi titik temu
mahasiswa PIAUD dari berbagai kampus di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta
momentum awal bagi IPMAFA untuk menjalin komunikasi lebih luas dalam jaringan
organisasi nasional. Sebanyak lima divisi dalam struktur DPW III — SDM,
Pendidikan, Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Advokasi, dan Pengorganisasian
— menjadi fokus pembahasan dalam sesi rapat kerja yang berlangsung setelah
seminar pagi.
Dalam sambutannya, Neva Az Zahra, Ketua HMPS PIAUD
IPMAFA 2024/2025, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat berarti bagi IPMAFA
yang baru pertama kali bergabung dengan IKMAPISI. “Kami ingin kegiatan ini
tidak hanya berhenti di tataran rapat dan seminar, tetapi menjadi jalan pembuka
untuk kolaborasi yang lebih luas dengan teman-teman PIAUD dari kampus lain,”
ujarnya.
Neva juga menjelaskan bahwa
IPMAFA memiliki karakteristik sebagai kampus berbasis pesantren. Keikutsertaan
dalam organisasi nasional seperti IKMAPISI menjadi cara untuk memperkenalkan
IPMAFA ke luar, khususnya kepada mahasiswa dari berbagai daerah di Jawa Tengah
dan Yogyakarta. “Kami ingin menunjukkan bahwa walaupun kampus kami tidak berada
di pusat kota, namun kami punya semangat yang sama dalam membangun organisasi
dan pendidikan anak usia dini,” tambahnya.
Acara seminar pada sesi pagi
menghadirkan dua pembicara yang telah lama aktif dalam struktur IKMAPISI, yakni
Bunda Lina, demisioner
DPW III asal Pemalang, serta Bunda
Kriftia Elsa Yufiani, Ketua Pengurus Besar IKMAPISI dari
Bojonegoro. Keduanya menyampaikan pandangan tentang pentingnya sinergi lintas
kampus dan bagaimana organisasi mahasiswa PIAUD dapat menjadi ruang tumbuh yang
mendorong kontribusi nyata.
Dalam pemaparannya, Bunda Elsa
menekankan bahwa Rakerwil adalah ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan
gagasan, mengenal struktur organisasi secara lebih dekat, dan membangun komunikasi
lintas kampus yang selama ini jarang terjalin secara aktif. “Kami ingin
Rakerwil ini menjadi wadah yang mewadahi potensi mahasiswa, sekaligus
menyambung tali silaturrahmi antar daerah,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa
selama masa jabatannya di PB IKMAPISI, DPW III menjadi salah satu wilayah yang
dinilai aktif dan mampu melaksanakan kegiatan organisasi secara nyata. “Sejak
saya menjabat, baru wilayah Jawa Tengah yang bisa melaksanakan Rakerwil seperti
ini. Harapannya tentu agar wilayah lain juga bisa bergerak,” ungkapnya.
Mengenai kepengurusan ke depan,
Bunda Elsa berharap semua program kerja yang sudah dirancang dalam forum ini
bisa dilaksanakan secara nyata oleh pengurus DPW III. Ia mengakui bahwa
menjalankan organisasi ini tidak mudah karena sifatnya lintas kampus dan jarang
bisa bertemu langsung. “IKMAPISI ini bisa dibilang organisasi LDR, karena sulit
untuk berjumpa dan komunikasi juga tidak selalu lancar. Tapi saya percaya,
pengurus yang terpilih ini adalah orang-orang yang sudah terbiasa aktif di
kampusnya masing-masing,” katanya.
Sesi rapat kerja yang
dilaksanakan setelah istirahat siang menjadi ruang bagi tiap divisi untuk
berdiskusi lebih teknis. Meskipun jumlah peserta yang hadir tidak maksimal dan
tidak semua kampus mengirimkan perwakilan penuh, forum tetap berjalan secara
terstruktur dan menghasilkan sejumlah rancangan program kerja awal yang akan
dijalankan dalam periode kepengurusan mendatang.
Panitia penyelenggara dari HMPS
PIAUD IPMAFA menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk
memenuhi agenda organisasi, tetapi juga sebagai upaya mempererat hubungan
emosional antar mahasiswa lintas kampus.
Meskipun menghadapi beberapa
kendala teknis dan adaptasi sebagai kampus yang baru bergabung dengan IKMAPISI,
pelaksanaan kegiatan berjalan lancar. Struktur acara dipersiapkan dengan cukup
matang, dan para peserta bisa mengikuti sesi demi sesi dengan terarah.
Kegiatan ini sekaligus menjadi
cara bagi HMPS PIAUD IPMAFA untuk memperkuat identitas dan eksistensinya di
antara kampus-kampus PIAUD se-wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Neva
berharap, Rakerwil ini bisa menjadi awal dari kerja sama yang lebih nyata di
masa depan. “Kami berharap setelah kegiatan ini, tidak hanya silaturrahmi yang
terjalin, tetapi juga kolaborasi yang bisa menghasilkan sesuatu. Bukan hanya
untuk organisasi, tetapi juga untuk pengembangan mahasiswa PIAUD itu sendiri,”
tutupnya.
Menariknya, kegiatan ini juga diisi dengan ziarah ke makam Mbah Muttamakin yang dilanjutkan
dengan salat Ashar berjamaah. Kegiatan penutup ini menjadi bentuk
spiritualisasi dan pelestarian nilai-nilai lokal yang ditanamkan melalui agenda
organisasi.
Shohifatun Naja, salah satu peserta sekaligus pengurus,
menyampaikan harapannya terhadap kegiatan ini. “Kegiatan ini diharapkan mampu
mempererat silaturahmi antar mahasiswa PIAUD se-DPW III, sekaligus menjadi
langkah konkret dalam mewariskan karya dan semangat perjuangan organisasi dari
generasi ke generasi,” ungkapnya.
Dengan terselenggaranya Seminar
dan Rakerwil ini, HMPS PIAUD IPMAFA meneguhkan langkah awalnya dalam peta
organisasi mahasiswa nasional, sekaligus membuka ruang-ruang kolaborasi baru
yang lebih luas dan berkelanjutan.
(Fzn,editor)
0 Komentar