Membangun Masa Depan Gemilang bersama Generasi Amtsilati
Jepara (23/6/25) - Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Bangsri, Jepara, sukses menggelar ajang nasional Musabaqah Qira’atil Kutub Amtsilati se-Nusantara (MQKAN) 2025. Selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 Mei 2025, sebanyak 635 santri dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul untuk menguji kemampuan dalam membaca dan memahami kitab kuning menggunakan metode Amtsilati.
Acara yang digelar di auditorium Pesanggrahan Darul Falah Amtsilati ini menjadi yang pertama dalam skala nasional bagi metode Amtsilati. Tak hanya menjadi ajang kompetisi, MQKAN 2025 juga menjadi sarana strategis membentuk karakter, intelektualitas, dan masa depan generasi santri.
“Acara ini bukan sekadar lomba, tetapi merupakan langkah besar dalam membangun generasi unggul yang paham kitab kuning dan siap menjadi kader Islami untuk agama dan negara,” ungkap Ahmad Nur Hakim, Ketua Panitia MQKAN 2025.
Mengusung visi “Membangun Masa Depan Gemilang bersama Generasi Amtsilati”, MQKAN menghadirkan tiga cabang lomba utama, yakni:
1. MQK Fathul Qorib metode Amtsilati (jenjang Wustho & Ulya)
2. Olimpiade Amtsilati berbasis CBT dengan materi tambahan Kitab Mausu’ati
3. Lomba Dakwah Kontemporer (jenjang Ula & Wustho)
Seluruh rangkaian kegiatan melibatkan kolaborasi aktif antara santri, pengurus pondok, panitia lokal, warga sekitar, dan koordinator wilayah Amtsilati. Panitia juga menerapkan strategi rapat rutin, pemetaan kendala teknis, hingga pelaksanaan gladi bersih untuk memastikan kelancaran acara.
Momentum pembukaan MQKAN 2025 dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya K.H. Charis Rohman, K.H. Marzuki, S.E., dan K.H. Taufiqul Hakim. Dalam pidatonya, Taufiqul Hakim yang kerap disapa Abah Yai memberikan semangat kepada para peserta serta mengumumkan hadiah istimewa bagi para juara.
“Tiga peserta juara jenjang Ulya akan diberangkatkan umrah oleh pondok,” tegas Taufiqul Hakim yang kerap disapa Abah Yai disambut tepuk tangan meriah.
Momen paling berkesan terjadi saat penutupan, di mana para pemenang menerima penghargaan secara simbolis langsung dari Abah Yai, Taufiqul Hakim di hadapan seluruh hadirin. Tak hanya bernuansa keilmuan, MQKAN 2025 juga menyuguhkan ragam seni budaya Nusantara seperti Tari Saman dan Kuda Lumping, yang menjadi penanda semangat kebhinekaan dalam naungan nilai-nilai Islam.
Melalui ajang perlombaan ini, Pondok Darul Falah Amtsilati tidak hanya memperkenalkan metode Amtsilati secara luas ke seantero Nusantara, tetapi juga memperkokoh perannya sebagai pelopor dalam mencetak santri berilmu, berkarakter, dan menjunjung tinggi tradisi keislaman. (Mahfudz Nizar Maulana, KPI 4)
0 Komentar