Margoyoso - Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) mengadakan debat terbuka calon ketua dan wakil ketua lembaga kemahasiswaan (LK) dengan mengusung tema “Mahasiswa Beraksi, Kampus Berdemokrasi” yang berlangsung di Aula Lantai 2 Institut Pesantren Mathali'ul Falah, pada Senin (16/06/25).
Ketua KPM, Nabila Shofwatin Ni’mah mengatakan digelarnya debat terbuka tersebut sebagai wadah bagi pemilik suara untuk memilih dan juga melihat kualitas calon yang cocok untuk mengembang amanah kedepan.
“Tujuan diadakannya debat untuk audiens perwakilan kelas, yang nantinya akan punya hak suara dan juga mengunakan hak suaranya," ujarnya.
Nabila juga menjelaskan bahwa penting untuk audiens atau mahasiswa yang nantinya akan memiliki hak suara tau akan kualitas dari calon tersebut.
“Mahasiswa dapat mengunakan hak suaranya dengan melihat kualitas dari calon melalui debat terbuka ini, dan juga bisa memilih menurut kualitas tersebut mana yang lebih cocok mengembang amanah ke depannya," katanya.
Selain dari paparan ketua KPM, mahasiswa yang menghadiri acara debat terbuka ini merasa bahwa acara debat tahun ini tidak seru, tidak menegangkan, serta biasa saja karena tidak adanya partai yang menyokong, dan juga beberapa Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) hanya melawan kotak kosong, bahkan dari prodi bahasa arab (PBA) sendiri tidak ada calonnya, secara tidak langsung debat terbuka kali ini tidak berbobot.
Menyikapi hal tersebut ternyata hanya ada satu paslon, Nabila selaku ketua KPM menanggapi bahwa demokrasi di kampus IPMAFA sedang tidak baik-baik saja, dan menunjukkan semangat organisasi serta daya juang teman-teman mahasiswa ini sangat minim sehingga hanya terdapat satu calon yang mencalonkan diri. (Dio dan Faza)
0 Komentar