Sakhowatin Kamilah, S.SOS merupakan wisudawati terbaik
Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) IPMAFA pada wisuda ke-13, Sabtu
(26/10/2024). Selain aktif menjalani rutinitas kuliah, alumni IPMAFA ini
mengaku bekerja sampingan yang dilakukan setelah jam kuliah. Bahkan sekarang
telah membuka usaha sendiri setelah menjalani KKN. Wisudawati yang lahir di Pati,
20 Januari 2001 ini memiliki rutinitas harian yang sangat padat, akan tetapi
hal itu tidak menghalanginya untuk tetap berprestasi. Berikut cuplikan
wawancara dengan Sakhowatin Kamilah, S.SOS yang dilakukan secara online.
Bagaimana perasaan anda ketika ditetapkan sebagai
lulusan terbaik?
Perasaan saya ketika ditetapkan sebagai lulusan
terbaik tentunya sangat bahagia. Alhamdulillah setidaknya bisa memberi sedikit
kebanggaan untuk orang tua. Tapi di sisi lain juga cukup beban karena title
lulusan terbaik itu tidak hanya bisa dilihat dari nilainya tapi seharusnya
memang bisa menjadi teladan yang baik untuk orang lain, sedangkan menurut saya,
saya masih belum bisa menjadi teladan yang baik untuk orang lain bahkan untuk
diri saya sendiri.
Peraih predikat lulusan terbaikkan identik dengan
nilai yang tinggi. Apakah Anda punya tips dan dan trik supaya mendapat nilai
tinggi ?
Mengenai tips dan trik supaya mendapatkan nilai tinggi mungkin lebih aktif, ya. Dan sebagai mahasiswa diberi kesempatan untuk lebih aktif bertanya, membaca, menjawab, berdiskusi dan lain sebagainya. Tidak hanya untuk belajar formal tapi juga memang lebih aktif, artinya tidak hanya satu fokus saja. Tapi itu tadi, lebih lebih aktif karena untuk mendapatkan nilai tinggi juga tidak hanya menilai dari hasil kita tapi juga bagaimana keseharian kita.
Untuk ke depannya, apakah Anda punya rencana
melanjutkan jenjang yang lebih tinggi atau masuk ke dalam dunia kerja?
Insya Allah dua-duanya. Untuk dalam dunia kerja,
Alhamdulillah saya masih bisa menjalani dunia itu sambil kuliah artinya
prioritas saya kuliah tapi juga nyambi nyambi bekerja. Hingga sekarang
alhamdulillah punya usaha sendiri dan sudah punya cabang, untuk selanjutnya
semoga dapat membuka lebih banyak cabang dan usaha yang lebih besar supaya bisa
bermanfaat untuk orang lain untuk membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Untuk jenjang yang lebih tinggi, tentunya saya sangat ingin melanjutkan ke jenjang
berikutnya, tapi mungkin untuk di waktu yang dekat ini belum memungkinkan, dengan
melihat keadaannya, begitu.
Apa harapan Anda untuk lulusan IPMAFA saat ini dan
yang akan datang?
Harapan saya untuk lulusan IPMAFA saat ini dan yang
akan datang adalah karena kita lulusan pesantren ya, semoga kita bisa menjadi
lulusan yang lebih baik dari lulusan yang lain karena tidak hanya nilai
akademik yang kita genggam tapi juga nilai-nilai pesantren yang mengajarkan
banyak hal dari hablum minallah, hablum minannasnya juga dan semoga kita
memiliki nilai toleransi yang tinggi artinya tidak memandang sebelah mata
orang-orang yang berbeda dengan kita.
Menurut Anda menjadi wisudawan terbaik ini apakah
karena faktor kebetulan saja?
Saya kira mungkin tidak kebetulan, karena tentu di
balik hasil ini ada usaha-usaha dari saya dan tentunya teman-teman yang lebih
baik juga untuk mendapatkannya. Mereka saat ini sebenarnya tidak bertujuan
untuk menjadi yang terbaik sih, tapi pasti kita juga punya usaha-usaha
tersendiri untuk menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.
Bagaimana tips belajar menurut kakak sendiri?
Menurut saya, karena saya membagi waktu dengan bekerja,
di mana pagi berangkat kuliah sampai sore, sore bekerja sampai malam. Saya
sebenarnya belajar biasanya tuh tengah malam sampai subuh atau tengah malam ini
jam, mungkin jam 3-an ya, karena telah bekerja nanti pasti biasanya itu sih
fajar sebelum subuh sampai subuh.
Sesibuk apa dulu, ketika kuliah?
Lumayan, apalagi Prodi saya pengembangan masyarakat
Islam ya, lebih banyak turun di lapangan juga, dari semester 1 sampai semester
4 itu. Saya juga di pondok pesantren, Alhamdulillah diberi kesempatan untuk mengabdi
di sana, dari kami juga diamanahi beberapa anak-anak kecil, santriwati-santriwati
kecil ya di sana. Jadi dari hafalannya, sekolahnya mereka, kewajibannya dan
lain sebagainya, itu kita yang bertanggung jawab. Jadi jadwalnya gitu. Untuk
setelah itu, semester 5 sampai semester 6 kali ya, itu saya bekerja ikut orang
untuk mencari pengalaman baru, untuk mencari pengalaman bagaimana sih, jadi
karyawan? Bagaimana jadi bos yang baik? Setelah KKN lebih tepatnya, membuka
usaha sendiri juga. Saat itu masih ada kelas ya, kami dari pagi sampai siang
kelas, setelah itu kita istirahat sebentar mungkin salat zuhur dan makan lalu
buka kembali. Saya buka warung itu sampai malam, setelah itu malam pulang jam
09.00 sampai 09.30-an lah kira-kira ya, setelah itu baru bisa pegang
tugas-tugas dari kuliah. Atau bahkan bisa pegangnya juga itu fajar atau tengah
malam sampai fajar. Saya kira lumayan padat ya.
Motivasi kakak untuk belajar apa.?
Motivasi saya untuk belajar apa ya? Yang pasti saya
suka belajar sih, saya suka berdiskusi, saya suka ada pengetahuan-pengetahuan
baru, dan merasa betapa bodohnya saya belum mengetahui banyak hal, perasaan itu
sangat nikmat gitu dan ketika kita mengetahui banyak hal semakin kita tahu akan
hal-hal baru, semakin kita merasa bodoh, itu suatu hal yang luar biasa sih, buat
saya. Terlebih dari PMI sendiri, ini lebih terlihat di masyarakat secara umum
lihat ke orang-orang yang tidak ada kuasa untuk meneriakkan atau menyuarakannya.
Dengan kita belajar, dengan kita menjadi seseorang yang dipandang lebih mampu,
karena belajar itu, suara kita lebih didengar.
Apakah ada dukungan
dari pihak Prodi/Dosen?
Terima kasih ibu yang kemarin juga menjadi ketua
panitia wisuda, beliau sangat hebat mendukung kami, mengarahkan kami dan sangat
terbuka. Maksudnya, beliau mencari solusi selalu begini. Selain beliau, juga
dosen kami yang sekarang menjadi wakil rektor dan pembimbing akademik saya. Beliau
juga sangat terbuka, apapun beliau sangat terbuka, sangat enjoy untuk mendukung.
Dari skripsi sampai pendaftaran wisuda yang lumayan rumit, kalau tidak dibantu
untuk mendukung kami dan sangat berjasa untuk kelulusan kami.
Apa harapan Kakak pada fakultas, dosen dan
universitas?
Saya harap, semoga fakultas dakwah semakin maju dan
banyak orang yang lebih melirik fakultas dakwah. Karena apa, di fakultas dakwah
kami tidak hanya belajar mengenai akademik secara akademik saja, tapi memang
kita belajar secara sosial. Bagaimana memperlakukan orang dengan lebih baik,
terutama di Prodi PMI ya, bagaimana memandang orang tidak hanya sebelah mata,
bagaimana kita berhubungan dari kalau di kelas-kelas sosial kita dan kelas
sosial di bawah kita. Juga memahami
bagaimana mereka merangkak untuk menghidupi kehidupan sehari-harinya, sampai
kita membawa suara mereka ke atas sampai di jajaran pemerintah, itu
kebanggaannya. Bukan dilihat dari predikat kita, tidak bisa dijelaskan, karena
perasaannya begitu sangat menyentuh. Mungkin tidak banyak yang melirik, karena
mungkin kurang dianggap kurang jelas nanti kita bekerjanya di mana, di di
bidang mana. Padahal justru kalau untuk
pekerjaan, banyak bidang yang selalu terbuka untuk kita. Tapi coba lihat lagi
dinilai spiritualitas dan nilai diri kita yang didapat. Untuk fakultas dakwah
dan IPMAFA, semoga lebih baik kedepannya lebih percaya, lebih berkembang dan
terima kasih. (lala.red)
0 Komentar