Filosofi Botok, Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Pekuwon


Pekuwon - Pada Rabu (21/8/24) tim KKN Abipraya IPMAFA mengadakan kegiatan "Dialog Interaktif Antar Umat Beragama", kegiatan tersebut bertempat di makam Sunan Ngerang Desa Pekuwon, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati pukul 19.00 malam sampai selesai. 


Sebagai pelopor dialog interaktif lintas agama ini, KKN Abhipraya turut mengundang sejumlah tokoh agama setempat, baik dari agama Islam, Kristen dan Budha. Selain itu turut hadir pula para perangkat desa Pekuwon, ketua yayasan Sunan Ngerang, pak Bayan, ketua RT/RW, BPD, BUMDES, juru kunci makam serta warga Desa Pekuwon Juwana. 


Mbah Jayadi, sesepuh desa dalam dialog interaktif tersebut menjelaskan filosofi botok yang diwajibkan ada dalam besek saat haul Sunan Ngerang. Menurut penuturannya tradisi yang pertama kali dianjurkan oleh Mbah Shohib menyimbolkan kebhinnekaan dan persatuan bagi umat beragama di desa Pekuwon.


Menurutnya, Mbah Shohib, presiden sarkup (santri kuburan) yang pernah berziarah ke makam Sunan ngerang menuturkan botok merupakan makanan kesukaan Syekh Muhammad Nurul Yaqin atau yang lebih dikenal dengan Sunan Ngerang.


Bapak Budiono, tokoh agama Buddha di desa Pekuwon menambahkan filosofi botok tergambar dari bahan-bahannya yang beraneka ragam, seperti ikan, kelapa parut dan bumbu-bumbu yang disatukan dan dibungkus dengan daun pisang menjadi simbol kerukunan warga di desa Pekuwon. Semua bahan tersebut harus dipadukan untuk menghasilkan botok yang enak, hal ini mengingatkan warga dan perangkat desa agar selalu rukun dan bersatu padu demi tercapainya masyarakat yang sejahtera. 


Menurut Bapak Budiono kerukunan dalam makanan botok mencakup tiga hal. Pertama, kerukunan antar warga, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan warga dengan perangkat desa Pekuwon. Kerukunan ini tercermin dalam tiga agama yang dianut oleh masyarakat Pekuwon, baik Islam, Kristen maupun Buddha. 


Koordinator KKN Abhipraya bidang sosial keagamaan berharap adanya dialog lintas agama di desa Pekuwon ini dapat memperkuat jalinan persaudaraan dan kerukunan sesama umat beragama. 


"Dengan adanya kegiatan dialog lintas agama ini kami berharap agar umat beragama di desa Pekuwon makin raket dan rukun" jelasnya saat diwawancarai tim LPM Analisa. (Khb.red)

0 Komentar