Tambahan Fasilitas?; Hutan Kampus, Kelas Kedua bagi Mahasiswa

 

Apa yang terlintas ketika mendengar kata “Hutan”? Mendengar kata Hutan seakan menyibak ingatan kita tentang banyaknya pohon yang rindang disertai deru angin yang menyegarkan. Tak hanya sekedar pohon, hutan kampus istilah yang kerap dilontarkan mahasiswa juga  menjadi alternatif pelengkap yang mempunyai nilai dan fungsi di dalamnya. Nilai dan fungsi itu mengantarkan Hutan Kampus IPMAFA untuk hadir sebagai fasilitas alam yang turut meramaikan lingkungan kampus.


Di samping kiri bangunan kampus yang menjulang tinggi, kita akan menjumpai keberadaannya. Hadirnya serasa menjadi magnet untuk membuat mahasiswa singgah bahkan harus saling tunggu untuk ikut memanfaatkan keberadaannya. Tak heran menjadi seperti itu, karena Hutan Kampus adalah kelas kedua bagi mahasiswa dengan berbagai tujuan tertentu. Mengapa demikian? Banyak alasan yang mendasari mengapa Hutan Kampus pantas disebut sebagai kelas kedua bagi mahasiswa.

Pertama, belajar di dalam ruangan secara berkala tentu dapat berpotensi menghadirkan rasa jenuh akan suasana yang seperti itu saja. Menatap papan tulis, layar proyektor, duduk di kursi yang lama, lama-kelamaan terasa kaku, ditambah pemandangan dinding-dinding kelas yang hanya diam membeku.  Maka dari itu Hutan Kampus menjadi pilihan tempat yang cocok dan bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan suasana yang berbeda, sebab dibalut panorama yang asri, ditambah desir angin yang selalu menemani. Dengan begitu pikiran akan lebih fresh dan mendorong ide-ide baru untuk lebih berkembang guna menunjang produktivitas dan kreativitas Mahasiswa. Hal tersebut juga dikarenakan terdapat sejumlah mahasiswa yang kreatif dan produktif biasanya memerlukan tempat dengan suasana yang nyaman guna melahirkan inspirasi dan ide-ide yang cemerlang.


Kedua, perkuliahan tentu rasanya tak asing dengan setumpuk tugas yang datang silih beganti, dari tugas individu sampai tugas kelompok. Untuk tugas individu mungkin lebih fleksibel menyesuaikan diri sendiri dan dikerjakan dalam waktu yang fleksibel pula. Berbeda dengan tugas kelompok yang terikat dengan beberapa mahasiswa lain, tentu butuh koordinasi, seperti pembagian tugas, kesepakatan waktu serta tempat dan lain sebagainya guna menyelesaikan tugas tersebut. Belum lagi, deadline tugas  yang tak henti-hentinya terus mengejar, membuat mahasiswa harus pintar-pintar mengatur waktu luang. Misalnya sembari menunggu pergantian jam perkuliahan diisi dengan “mencicil” mengerjakan tugas yang diberikan. 


Ketiga, masih terkait dengan point sebelumnya, namun kali ini dengan tujuan yang berbeda. Mengapa demikian? Karena berkuliah tidak melulu hanya tentang mengerjakan tugas perkuliahan saja, akan tetapi kita sebagai mahasiswa dalam berkuliah membutuhkan juga untuk bersosialisasi satu dengan lainnya. Misalnya, dengan wujud saling bercengkrama bertukar cerita yang mungkin dapat menjadi pembelajaran yang tak kalah pentingnya.


Tambahan Fasilitas?

Mahasiswa nampaknya juga akan antusias jika terdapat fasilitas tempat diskusi lain karena  nampak masih banyak lahan kosong di sekitar kampus IPMAFA. Mungkin adanya Gazebo yang dibangun diarea hutan kampus akan terasa memikat sekali dijadikan sebagai tempat mengerjakan tugas kelompok dan foum diskusi. Tempatnya yang masih di lingkungan kampus, sehingga tepat menjadi pilihan tempat berkumpul.


Lantas apa kaitannya hal tersebut dengan keberadaan Hutan Kampus? Hutan kampus yang dirumuni banyak pepohonan di area yang luas dengan udara sejuk dapat digunakan sebagi tempat komunikasi sosial. Memang pada dasarnya komunikasi sosial dapat dilakukakan di berbagai tempat dan cara, misalnya di lorong-lorong kampus atau di berbagai tempat lainnya, atau bahkan bisa dengan mudah secara virtual. Namun hal tersebut tak mengalahkan pesona Hutan Kampus yang mampu menjadi salah satu penawaran cocok untuk dijadikan tempat berkumpul mahasiswa. Walaupun masih minim fasilitas. Namanya saja hutan pasti pesona keasrian alam yang ditawarkan. Beberapa mahasiswa yang datang ke hutan kampus membutuhkan beberapa alas pribadi yang harus mereka bawa. Seperti banner, kursi, buku, dan tetap menjaga lingkungan hutan. 


Nampaknya Hutan Kampus juga sering sekali digunakan sebagai tempat diskusi Unit Kegiatan Mahasiswa dan Lembaga Kemahasiswaan. Bertukar argumen, saling mengevaluasi program kerja, dan yang terkadang diselingi canda dan alunan music akuistik.

Dengan segala kegunaan yang ditawarkan, tak salah jika Hutan Kampus disebut sebagai kelas kedua bagi mahasiswa. Segala manfaat yang disuguhkan, mengarah pada satu tujuan utama yaitu sebagai sarana penunjang belajar mahasiswa. Untuk itu, kita sebagai mahasiswa, mari memanfaatkan hal tersebut dengan semestinya dan tak lupa turut menjaga keberadaannya. Satu lagi, jika dapat ditingkatkan kualitasnya, hutan kampus mungkin dapat dikelola oleh pihak yang berwenang.


-Hikmah Lailatul Kamalia mahasiswi Tarbiyah IPMAFA-

0 Komentar