Sering kali karena alasan menjaga nama baik institusi, kasus pelecehan seksual diselesaikan secara tertutup dan tidak transparan.
Dalam banyak kasus, pelecehan seksual, seperti pernyataan seksis, seringkali dianggap bukan masalah besar. Bahkan jika hal itu terjadi di lingkup perguruan tinggi, dilakukan oleh mahasiswa kepada mahasiswa lain, atau dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa. Padahal, kondisi ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Oregon, Amerika Serikat, pelajar yang mengalami kekerasan seksual dan tidak mendapat respon baik dari pihak kampus, akan mengalami masalah mental dalam perkembangannya. Semakin seorang pelajar mengalami kekerasan seksual dan pengabaian pihak kampus. Semakin banyak tantangan mental, fisik dan emosional yang mereka alami ketika dewasa.
Pelecehan seksual adalah perilaku pendekatan-pendekatan yang terkait dengan hubungan seks yang tak diinginkan, seperti permintaan untuk melakukan hubungan badan, dan perilaku lainnya yang secara verbal ataupun fisik mengacu pada tindakan seksual. Ini ditandai dengan pernyataan seksis, tindakan seksual yang kasar dan menyinggung, serta infantilisasi atau memperlakukan orang lain seperti anak-anak.
Pihak kampus yang mengabaikan tindakan kekerasan seksual dapat merugikan kaum muda. Pendidik harus fokus memperhatikan masalah ini. Dan bukankah kita seharusnya memfokuskan seluruh sumber daya kita untuk mencegah perbuatan yang dapat merugikan ini?!
Kampus dapat mencoba mengatasi masalah pelecehan seksual dengan melatih keberanian institusional, yaitu mencakup kebijakan yang tegas dan transparan, memberikan sanksi kepada pelaku untuk memberikan efek jera, kesediaan meminta maaf kepada korban, memberikan tanggapan sensitif terhadap pengungkapan kasus, serta komitmen dalam menyelesaikan permasalahan.
Namun tentu itu bukan hal yang mudah, tapi juga bukan hal yang tidak mungkin. Meskipun yang sering terjadi adalah kegagalan institusi pendidikan dalam menyelesaikan secara tuntas masalah semacam ini. Sering kali karena alasan menjaga nama baik institusi, kasus pelecehan seksual diselesaikan secara tertutup dan tidak transparan. Kegagalan institusi pendidikan dalam melindungi orang-orang yang bergantung pada institusi atas dasar menjaga nama baik adalah sebuah pengkhianatan institusional.
Fans Emyu. 15 Desember 2023 Mahasiswa aktif IPMAFA.
0 Komentar