Berbicara literasi tidak akan ada habisnya, entah mengapa? asal kalian ketahui bahwa Literasi merupakan hal urgen yang jika dilakukan dapat menjadikan diri seseorang semakin berkualitas. Dimana literasi merupakan kemampuan mengolah informasi dari berbagai sumber, mulai dari melihat, membaca, dan menyimak untuk dapat menyimpulkan kembali informasi yang diterima.
Sumber literasi sangatlah beragam mulai dari buku pelajaran, buku bacaan, media sosial yang setiap hari diakses oleh para pembacanya. Membaca merupakan aktivitas yang dilakukan dalam rangka menemukan informasi yang terdapat dalam suatu sumber tertentu.
Misteri Iqro’ / Membaca
Ada misteri dibalik perintah membaca ini,
pertama membaca merupakan ciri khas Islam. Perintah membaca hanya ada dalam
Al-Qur’an, tetapi mengapa sedikit dari kita yang mempunyai budaya membaca ?
faktanya memang budaya membaca Indonesia masih rendah dan jauh dari harapan.
Gerakan literasi pertama dalam islam adalah
perintah Iqra’/membaca. Oleh karena itu, umat islam semestinya menyadari dan
memahami akan pentingnya membaca. Rendahnya budaya membaca ini menyebabkan
Indonesia kalah bersaing dengan negara lain. Bagaimana kita bersaing dengan
negara lain yang memiliki tradisi literasi membaca, sementara kita saja jarang
membaca. Maka wajar apabila kita tertinggal dalam kompetensi global.
Meningkatkan Kualitas Diri dengan Membaca
Ajaran islam penuh dengan anjuran untuk
belajar, belajar dan belajar. Bahkan Rosulullah menyatakan agar umatnya
menuntut ilmu walau sampai ke negeri china. Seandainya umat islam melaksanakan
perintah mambaca ini maka sebenarnya umat islam adalah umat yang paling
literate, atau melek huruf dan paling berilmu dibandingkan umat lainya.
Inilah yang menjadikan umat islam mencapai
kejayaan di masa ketika orang barat dalam zaman kegelapan. Literasi menjadi
kunci kejayaan islam yang dimiliki umatnya. Semakin tinggi keterampilan membaca
seseorang, maka akan semakin besar kemampuanya untuk berkembang dalam bidang
lain.
Literasi membaca dapat kita tumbuhkan
melalui Langkah-langkah berikut :
1. Memahami pentingnya mambaca (menambah
wawasan keilmuan dan membentuk karakter)
2. Mengoptimalkan media baca atau
perpustakaan
3. Membudayakan membaca di manapun dan
kapanpun
4. Membuat komunitas membaca dalam suatu
lingkungan
5. Menulis setiap hari, untuk menciptakan
budaya literasi
Dampak Terlantarnya Membaca
Rendahnya literasi membaca bangsa ini dan
masa depan akan membuat rendahnya daya saing dalam persaingan global. Sebanyak
70 persen anak Indonesia sulit untuk hidup pada abad 21.
Hal ini dapat kita
lihat nyata seiring adanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berjumlah 6,5 juta
orang tersebar di 142 negara. Mereka hanya mengisi posisi sebagai tenaga kasar.
Tanpa kemampuan Literasi yang memadai maka TKI hanya akan mengisi pekerjaan
kasar. Tanpa adanya upaya untuk meningkatkan literasi membaca, bangsa kita akan
terus menjadi bangsa kuli seperti yang disinyalir oleh bapak soekarno.
SDM yang tidak kompetetif karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Semuanya adalah akibat lemahnya minat literasi itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus faham betapa pentingya budaya literasi membaca sebagai prioritas bangsa. Ia merupakan penyangga intelektual individu dan bangsa. Ketika kita bertekad menjadikan bangsa ini maju maka berdiri tinggilah seperti negara maju yang memiliki budaya baca tinggi.
Demikian
sedikit tulisan mengenai pentingnya membaca untuk meningkatkan kualitas diri.
Membaca adalah kebutuhan sehari-hari, orang yang tidak membaca akan menjadi
orang tertinggal. Karena bangsa yang
tidak memiliki budaya membaca dapat dikategorikan sebagai negara terbelakang.
(Amir Hasan f)
0 Komentar