Coaching Clinic IPMAFA Marching Competition

LPM AnalisaIPMAFA Marching Competition (IMC) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA sukses menggelar acara Coaching Clinic (CC) di Aula 2 pada Jumat-Minggu, 28-30/7/2023. 

Ketua Panitia IMC M. Imamu Muttaqin mengungkapkan bahwa pada pelatihan Tingkat Dasar Sertifikasi Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) ini menghadirkan kolaborasi para narasumber dan praktisi yang memiliki kompetensi, keahlian, dan pengalaman di bidang marching band.

Hadir sebagai narasumber, Waketum Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Drum Band Indonesia (PP PDBI) Apri Sugiarto, Music Educator Andre Marino Jobs, dan Clolour Guard Diana Sari Sadiyo.

Pelatihan yang dilaksanakan tiga hari kemarin, diikuti sebanyak 31 pelatih marching band dari 11 kota atau kabupaten, yakni Denpasar (1), Yogyakarta (2), Batang (3), Magelang (1), Karanganyar (1), Banjarnegara (1), Kendal (11), Pekalongan (1), Semarang (7), Demak (1), Jepara (1), dan Pati (1).

Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka standardisasi kompetensi pelatih marching band. Sebagaimana dilansir dari ipmafa.ic.id Imam selaku ketua panitia menjelaskan bahwa Keahlian tanpa lisensi/sertifikasi tidak diakui di dunia kerja. CC ini, tujuannya selain menyamakan konsep kepelatihan, meningkatkan SDM dan keahlian profesional mereka juga didukung dengan adanya sertifikasi kompetensi dari PDBI.

Merespon hal tersebut, salah satu peserta pelatihan dari Denpasar I Made Yunaedi merasa mendapatkan banyak hal baru yang belum ia dapatkan sebelumnya.

“Saya belum pernah dapat materi seperti ini. Saya mengikuti pelatihan ini karena wadah ini dari pemerintah resmi dan diakui. Di luaran sana banyak pelatih yang memiliki sertifikat tapi tidak diakui, karena wadahnya tidak resmi,” ungkap Yunaedi.

Ia mengungkapkan akan menerapkan materi yang di dapat kepada 15 tim marching band yang ia latih di Bali dan sekitarnya.

Salah satu peserta pelatihan dari Kendal Agus Setiawan mengaku termotivasi mengikuti kegiatan ini lantaran untuk meningkatkan kompetensi, menjalin silaturahmi dengan sesama pelatih dari luar daerah, dan demi tercapainya lisensi sebagai pelatih secara legal.

“Motivasi saya dalam mengikuti CC ini yang pertama, jelas kita ingin meng-upgrade kompetensi kita, kedua menjalin silaturahmi dengan teman-teman pelatih dari luar daerah, dan yang ketiga tercapainya lisensi kita sebagai pelatih secara legal standingnya dapat,” ungkap Agus.

Salah satu peserta pelatihan dari Semarang Imam Sunoto,  juga menjelaskan bahwa acara ini penting bagi seorang pelatih Marching Band.

“Saya sebagai seorang pelatih memiliki prinsip harus dan wajib memiliki sertifikat lisensi. Apalagi ini acara bertaraf nasional tentu bagi kami sangat membutuhkan lisensi tersebut,” jelas dia.(Red)

0 Komentar