Bazar Buku Dies Natalis; Bagaimana Menggalakkan Literasi Mahasiswa?

 

Tampak Mahasiswa IPMAFA yang sedang membaca dan berdiskusi di Stand Bazar Buku.

Kampus – Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) menggelar bazar buku yang dikoordinir oleh UKM Social Entrepreneurship, DEMA Fakultas Syariah & HMPS PS. 

Bazar yang telah dibuka sejak tanggal 24/09 kemarin sampai 27 September mendatang, merupakan bentuk partisipasi dalam acara Dies Natalis IPMAFA ke-14 yang diadakan untuk mahasiswa dan masyarakat umum. 

"Kategori Buku yang disediakan meliputi cerpen, puisi, kisah inspiratif, karya sastra, antologi pusi, novel, keagamaan, pendidikan, keuangan, biografi, sejarah keislaman, dakwah, umum, dan filsafat." terang Ulil koordinator bazar.

Berbicara mengenai bazar buku, tentu tidak hanya sekedar jual beli buku. Tapi esensi dari bazar itu sendiri yaitu Menggalakkan Literasi Mahasiswa dengan membuat suasana kampus menjadi ramah literasi, membangun lingkungan diskusi antar mahasiswa dalam lokasi stand bazar buku. 

Literasi menjadi garapan yang memiliki dampak sangat luas bagi suatu bangsa atau lembaga, khusus nya di Perguruan Tinggi. Bagaimana tidak? Perguruan Tinggi adalah lembaga yang berperan dalam mengembangkan literasi. Bisa kita sebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Semuanya adalah bentuk dari kegiatan literasi yang harus dijalankan oleh mahasiswa, dosen serta seluruh civitas akademika yang terlibat.

Sejak kepemimpinan Mendikbud Nadiem Makarim, rumus kemajuan bertolak ukur melalui literasi, numerasi dan karakter. Literasi menjadikan manusia melek dengan aksara yaitu empat keterampilan berbahasa, kemampuan mengakses komputer, internet dan media digital lainya. Literasi sendiri tidak hanya sebatas membaca dan menulis, namun dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau upaya untuk mendapatkan informasi, data, dan ilmu pengetahuan.

"Melalui Bazar Buku dalam acara Dies Natalis IPMAFA ke-14 ini dan seterusnya, IPMAFA dapat terus memberikan ruang literasi bagi mahasiswa. Tidak hanya literasi dalam lingkup tugas perkuliahan, tetapi juga membudayakan minat baca, menulis dan arsip mahasiswa yang dapat dibukukan atau di sebarluaskan lewat media sosial. " ungkap Nila mahasiswa PAUD.

Kecakapan literasi dan digital merupakan suatu kamauan, kemampuan dan spirit memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Hal ini yang harus terus digalakkan IPMAFA dan seluruh civitas akademika terutama mahasiswa, sehingga mahasiswa nya tidak hanya menjadi generasi unggul dengan pengetahuannya, tetapi unggul dengan karakter Nilai Dasar Solih Akrom, skill dan kemampuan literasi digital.

"Melalui bazar buku ini budaya literasi akademik mahasiswa tidak hanya terpaku pada jam jam kuliah saja. Tetapi, mahasiswa dapat menggalakkan tradisi literasi diluar perkuliahan."tambahnya. (Mal)


0 Komentar