![]() |
Alumni LPM Analisa; R. Andi Irawan, M.Ag dan Muhamad Zakka, S.Pd saat sharing pengalaman menulis bersama Peserta PJTD LPM Analisa, Sabtu (02/07/2022). |
Hal itu disampaikan Ratna Andi Irawan, salah satu alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) dalam acara Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) sesi temu alumni Sabtu, 2 Juli 2022 lalu, di Aula lantai 2.
Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pertama di IPMAFA (dulu STAIMAFA) tersebut kemudian menjelaskan satu-persatu dari apa yang disampaikannya.
Pertama, Pengurus LPM Analisa harus mempunyai spirit keilmuan, mengapa? Menurutnya jika semua anggota LPM Analisa mempunyai spirit keilmuan, maka mereka akan tumbuh dan berkembang melalui budaya literasi baik baca tulis dan diskusi.
Kedua, spirit pergerakan untuk berfikir kritis dan produktif. “Berfikir kritis itu diibaratkan seperti perasaan yang muncul melihat kesenjangan antara teori dan praktik terhadap suatu kejadian. Jika spirit kritis itu ada dan terus diasah maka akan menimbulkan kreativitas,” kata Pengasuh Panti Asuhan Darul Hadlonah yang juga menjabat sebagai Ketua LP Ma’arif Jawa Tengah tersebut di hadapan peserta.
Ketiga, kreatif dan inovatif. Menurutnya, jika pengurus LPM sudah mempunyai daya kritis, maka akan tumbuh daya kreativitas mahasiswa dengan sendirinya. Pada akhirnya akan tumbuh ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan diperkuat lewat data baik buku maupun wawancara.
Keempat, spirit karakter Institut Pesantren Mathaliul Falah yang disebut dalam sembilan plus satu Nilai Dasar Saleh Akrom.
“Sembilan nilai ini meliputi: hirsh (curiosity), amanah (trustworthy), tawadhu’ (humbleness), istiqamah (discipline), uswah hasanah (role model), zuhud (austerity), kifah (spirit of struggle), dan tawassuth (moderate). Sedangkan “satu” adalah nilai yang dinamakan barakah,” terangnya.
Selain itu, Andi menambahkan bahwa literasi digital sudah saatnya ditekuni dan menjadi garapan LPM, seperti menggarap YouTube dengan konten-kontep menarik, poadcast, qoute-quote, tulisan ilmiah populer, sastra di web dan medsos, dll.
“Arah pengembangan LPM harus sudah lebih maju, yaitu menuju literasi digital seperti konten website yang mengangkat berita secara lebih mendalam dan berimbang. Ini sebagai konsekuensi dan tuntutan kecakapan abad 21,” imbuhnya.
Menurut Andi, LPM Analisa harus selalu mengikuti perkembangan berbagai isu-isu aktual, terutama harus mampu menjadi media pemberdayaan dan edukasi mahasiswa dan masyarakat luas. Oleh karenanya pengembangan LPM membutuhkan pendampingan dan bimbingan yang intensif, dan mahasiswa harus terus progresif mengembangkan diri.
Dalam hal kebebasan, mengatakan kebebasan pers bukanlah bebas dalam arti sebebasnya, namun dilandasi dengan nilai Dasar Sholih Akrom-IPMAFA. “Dengan itu pada akhirnya mahasiswa dapat menjadi anggota LPM yang kritis dan terpimpin," pungkasnya. (Hikmah Lailatul Kamalia)
0 Komentar