Saya Percaya, Sangat Tepat Mencetak Generasi Qur’ani di Usia Dini

 

Kegiatan Muraja'ah Al-Qur'an santri Kanzul Qur'an.

Yayasan Kanzul qur’an merupakan pendidikan sekolah dasar unggulan berbasis tahfidz, yang siap mencetak generasi qur’ani, berakhlakul karimah dan berprestasi.Yayasan yang berada di Desa Purworejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati ini merupakan lembaga belajar anak-anak mulai usai 3-15 tahun dan diharapkan pada umur 12 tahun anak-anak tersebut mampu mengkhatamkan Al-Qur’an.

“Metode yang di gunakan dalam membaca Al-qur’an kami adalah metode qiro’ati, yaitu metode mengajar anak-anak diusia 3-5 tahun untuk mengenal huruf hijaiyah, tajwid dan juga pengajaran Al-Qur’an dasar. Sedangkan di usia 6 atau 7 tahun mereka akan diarahkan untuk menghafal,” kata Nurul Makiyyah Lailatul Jamilah, Staf pengajar dan penyimak Al-Qur’an saat di temui LPM Analisa pada 2 Juli 2022 lalu.

Selain itu, guru yang akrab disapa Mbak Jamil itu juga mengatakan bahwa pendidikan Al-Qur’an bagi anak usia dini merupakan hal yang penting agar bisa membangun generasi muda yang memiliki kecerdasan emosional, intelektual dan spiritual yang berlandaskan Al-Qur’an.

“Saya percaya bahwa anak-anak usia dini merupakan usia yang tepat untuk memulai menghafal Al-qur’an, jika dari kecil anak sudah diajarkan hal-hal baik akan memberikan feedback yang besar terhadap tumbuh kembang anak,”  tambah Jamil yang juga mahasiswi IPMAFA tersebut.

Menurutnya, menghafal Al-Qur’an juga harus dibarengi dengan pengajaran akhlakul karimah. Hal ini supaya anak tidak hanya menghafal ayat-ayat suci melainkan dapat mengamalkan ajaran yang terdapat dalam al-qur’an sehingga dapat membumi.

“Di sini kami memiliki misi membumikan Al-Qur’an, yaitu bagaimana Al-qur’an bukan hanya dipandang sebagai ayat-ayat yang sakral semata, tetapi kandungannya bisa diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat,” terang gadis berusia 22 tahun tersebut.

Guru asal Bojonegoro, Jawa Timur ini berharap agar kedepannya setiap orang tua menyadari betapa pentingnya pendidikan Al-Qur’an terhadap anak, serta berharap kepada beberapa pihak untuk melihat kembali kerinduan para penghafal yang terhalang biaya menyediakan bantuan kuota beasiswa bagi para penghafal Qur’an. (Ahmad Syafi’il Anam)

0 Komentar