Kampus- Lembaga Pers Mahasiswa
(LPM) Analisa-Institut Pesantren Mathali’ul Falah
(IPMAFA) Pati kembali menggelar Pelatihan Jurnalistik
Tingkat Dasar (PJTD) di Aula Lantai 2, kali ini Depth Reporting menjadi materi
wajib yang ditekankan kepada peserta, selain artikel/opini.
Kegiatan yang dikemas dengan tajuk "Revitalisasi Paradigma Kritis Mahasiswa IPMAFA" pada Sabtu, 2 Juli 2022 tersebut menghadirkan narasumber sekaligus Pembimbing LPM ANALISA, Muhamad Zakka sebagai pemateri berita dan Owner Penertit Maghza Pustaka, Iqbal Dawami sebagai pemateri Artikel/Opini.
Ketua Panitia, Sekaligus Pemimpin Redaksi LPM Analisa, Hikmah Lailatul Kamalia mengatakan peserta pelatihan jurnalistik yang terdiri dari 24 mahasiswa dari berbagai jurusan belajar tentang cara menulis berita dan menggali informasi, sekaligus artikel/opini.
“Dalam menulis berita, mereka tidak hanya belajar berita secara garis besar yang terdiri dari headline, deadline, lead atau teras berita dan tubuh berita. Tetapi juga mempelajari jenis berita Straight news dan Depth reporting yang kami kuatkan. Sekaligus pada hari kedua mereka belajar tentang menulis artikel dan opini, sekaligus praktiknya,” terang Kamal.
Kesesuaian dengan Nama "Analisa"
Pada kesempatan yang berbeda, Pemimpin Umum LPM Analisa, Ali Andre Yusuf mengatakan, bahwa pada materi berita lebih ditekan pada penulisan Depth Reporting atau laporan mendalam dan mendetail agar kilasan dari awal sampai akhir peristiwa dapat diketahui, sehingga masyarakat mendapat informasi lengkap.
“Penekanan depth reporting pada materi berita ini kami sesuaikan dengan nama media kita, yakni Analisa, dimana nama tersebut mengandung unsur kedalaman, keakuratan dan keberimbangan,” terang Andre.
Selain belajar tentang berita beserta ketentuanya, peserta PJTD juga malakukan praktik wawancara di berbagai tempat. Diantaranya Polsek Margoyoso, Harari Coffe, peternakan sapi, mahasiswa PIAUD, dan Pondok Pesantren Ar-Roudhoh, Kajen.
Pengalaman luar biasa didapatkan oleh salah satu peserta dari Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) bernama Nila Asyrofatun Nisa'. Ia merasa bahwa materi yang ia dapatkan dari PJTD sangat mendukung tugas-tugas perkuliahan terutama dalam pembuatan makalah, artikel, opini bahkan skripsi.
“Kalau dari saya sendiri, diadakannya kegiatan seperti ini sangat penting dan bahkan menurut saya seharusnya semua mahasiswa mengikuti karena saking pentingnya. Terlebih dunia kepenulisan ini tak akan pernah jauh dari hiruk pikuk kehidupan mahasiswa,” tutur Nila.
Kamal juga mengharapkan kepada peserta pelatihan agar semangat menulis yang didapatkan tidak berhenti pada pelatihan ini saja, namun berlanjut dalam rencana tindak lanjut bahkan menjadi agenda rutin masing-masing individu. (Diah Ayu Oktaviana)
0 Komentar