Resensi: Pemuda Hebat Memajukan Negeri

 

Judul                : Kiat-Kiat Cerdas Cendekiawan Muslim

Pengarang        : Ayu Lestari

Cetakan           : 2016

Tebal               : 184  Halaman

Penerbit           : Quanta

ISBN                :978-602-02-9174-1

Assalamualaikum untuk para pemuda negeri tercinta ini. Mari berterima kasih kepada Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan ridlo-nya kepada kita, sehingga kita mampu berdiri dan berpijak di negeri tercinta ini, pemuda adalah jantung sebuah negeri. Negeri akan maju ataupun terpuruk karena pemuda didalamnya. Untuk para pemuda mari bersama-sama berjuang memaksimalkan potensi otak, raga, dan hati demi mewujudkan negeri yang lebih baik.

Pemuda adalah tulang punggung dan penerus kepemimpinan bangsa. Sehingga jika ingin melihat bagaiman kondisi bangsa masa depan, maka lihatlah kondisi pemudanya. Hal ini sangat problematis melihat lebih banyak anak muda yang kondisinya memprihatinkan dari pada membanggakan, khususnya dibangsa ini.

Usia muda adalah usia emas dalam kehidupan, karena diusia inilah indra manusia masih berfungsi secara maksimal, akal masih fresh, semangat masih kuat, waktu yang dimiliki pun masih luang, dan cita-cita masih bisa diunggulkan. Kita sebagai pemuda harus mendidik diri untuk memaksimalkan segala potensi yang tersimpan dalam diri kita secara maksimal, agar tidak menyesal dimasa tua. Maka dari itu, kita sebagai pemuda harus mendidik diri untuk memaksimalkan segala potensi yang tersimpan dalam diri dengan menggunakan tiga poin penting sebagai berikut:

1.      Intelektual
Kita mempunyai intelektual yang  dicirikan dengan fisik otak. Otak yang berukuran kira-kira dua genggam tangan kita mengandung miliaran partikel luar biasa yang sedang tertidur pulas. Kita harus membangunkanya dan mengoptimalkan daya yang terkandung didalamya. Inilah anugerah Allah SWT yang sangat besar untuk semua manusia.

2.     Anggota badan
Kita memilki anggota badan yang  kian  menua dan semakin melemas.tulang- tulang semakin rapuh. Otot-otot semakin renggang. Kulit-kulit semakin keriput, dan disaat sekaranglah kita berjuang memaksimalkan gerakan  selagi masih kuat dan kencang.

3.     Hati
Kita memiliki hati yang fitri, yang mengandung unsur Ilahiyyah. Jadikan kemuliaan dan kebaikan hati menjadi pemimpin nafsu diri. Sebelum hati ini menjadi hitam dan kotor penuh prasangka dan dosa.

Dari pemaparan tiga poin diatas, mulai dari sekarang gunakanlah ketiga-tiganya untuk membimbing, memperbaiki, dan mengoptimalkan diri.  Sehingga pemuda menjadi pribadi yang hebat untuk menjadikan bangsa yang maju dan bermartabat.

Allah SWT telah menciptakan akal atau  rasioal kepada kita. Dengan akal kita bisa befikir, merenung, menganalisis, mengetahui segala sesuatu. Akal adalah bukti kesempurnaan kita sebagai manusia, yang berbeda dengan binatang maupun tumbuhan. 

Seseorang yang menggunakan potensi secara maksimal dalam menuntut ilmu, itulah sesungguhnya manusia yang mulia. Karena ilmu yang tinggi dan berkualitas akan menambah keyakinan dan ketakwaan, sehingga membawa kita berjalan di kehidupan ini dengan penuh kebaikan. Karena pembeda manusia satu dan lainya adalah keimanan, ketakwaan, dan ilmunya.

Dan untuk pemuda yang sedang memajukan negeri....
Belajarlah! Karena dengan belajar, kau akan mampu mengubah segalanya.
Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam, gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit! Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang

Kemudian apa yang harus dilakukan pemuda ? pada pembahasan bab tiga dijelaskan secara gamblang bahwa pemuda harus menjadi seorang pembelajar, seorang hamba, dan seorang pejuang.

Pertama, menjadi seorang pembelajar yang tidak lelah berjuang menuntut ilmu, baik ilmu agama, ilmu sosial, maupun ilmu sains.
Kedua, menjadi seorang hamba yang tidak pernah lupa untuk beribadah dan berdo’a kepadanya. 
Ketiga, menjadi seorang pejuang yang tidak lelah untuk menggerakkan raga dan akalnya.

Hiduplah bagai matahari, yang selalu menerangi dan menghangatkan siang. Hiduplah bagai bulan yang selalu memberi aura keindahan malam. Demi mengukir sebuah masa depan yang gemilang, mari sama-sama berjuang untuk negeri tercinta ini. Betapa indah dan majunya negeri ini jika para pemudanya bersatu berjuang dengan akal, hati dan raganya dalam naungan kejujuran, keikhlasan, kekuatan, semangat, kecerdasan, kesalehan, dan keimanan.

Buku yang diterbitkan oleh penerbit Quanta ini bukan hanya menarik, tapi juga penting untuk dimiliki oleh siapa pun khususnya anak-anak muda. Dalam setiap pembahasan terdapat contoh dan motivasi dari para pembelajar tokoh dunia. Sehingga dapat memantik semangat untuk siapa pun yang membacanya.

*Syarifatun Sa'adah, Pengurus Harian LPM Analisa

0 Komentar