Judul
Buku : Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Inovatif
Penulis
: Jamal Ma’mur Asmani
Penerbit : Diva Press
Cetakan : Cetakan XIX, Februari 2015
Tebal Buku : 238
ISBN : 979-963-682-5
Lembaga
pendidikan adalah salah satu harapan besar bagi negeri ini agar bisa bangkit dari keterpurukan dalam sebuah aspek kehidupan. Bangsa yang di landa krisis
sejak 1997 dan sampai sekarang belum mampu keluar dari krisis multidimensional
ini membutuhkan lahirnya kader-kader muda andal yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Di pundak merekalah, kejayaan bangsa ini di pertaruhkan. Namun, kelahiran mereka tidak cukup hanya di nanti, di tunggu, dan di bayangkan. Kader-kader muda masa depan tersebut harus di rencanakan, di upayakan, di munculkan dan di perjuangkan dengan usaha maksimal, sistematis, dan terstruktur.
Itulah yang selama ini kita kenang secara populer dengan nama sekolah dan pondok pesantren. Kedua lembaga pendidikan ini menjadi tumpuan besar lahirnya kader-kader potensial di masa depan. Di samping itu, pendidikan informal dalam keluarga juga berperan penting dalam mendukung keberhasilan lembaga pendidikan formal dan non formal, khususnya dalam internalisasi iman, taqwa, dan nilai-nilai moral yang luhur.
Dalam hal ini, guru adalah aktor utama di samping orang tua dan elemen lainnya yang di canangkan demi kesuksesas pendidikan. Tanpa keterlibatan aktif guru, pendidikan kosong dari materi, esensi, dan substansi. Secanggih apapun sebuah kurikulum, visi misi, dan kekuatan finansial, sepanjang gurunya pasif dan stagnan, maka kualitas lembaga pendidikan akan merosot tajam. Sebaliknya, selemah dan sejelek apapun sebuah kurikulum, visi misi, dan kekuatan finansial, jika gurunya inovatif, progresif dan produktif, maka kualitas pendidikan akan maju pesat. Lebih-lebih jika sistem yang baik di tunjang dengan kualitas guru yang inovatif, maka kualitas lembaga pendidikan semakin dahsyat.
Di sinilah letak strategis guru dalam dunia pendidikan. Karena itu, tidak ada pilihan lain, guru-guru yang ada harus mampu memposisikan diri sebagai guru yang ideal dan inovatif, yakni guru-guru yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman yang kian maju dan kompetitif, mempunyai kekuatan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial yang tinggi, serta kreatif melakukan terobosan dan pembaruan yang kontinu dan konsisten.
Tugas guru bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik. Mengajar hanya sebatas memberikan ilmu, namun mendidik adalah mentransformasikan pengetahuan sekaligus nilai-nilai moral anak didik. Proses ini merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan keteladanan prima dalam bertutur sapa, bersikap, bergaul, belajar dan beraktualisasi di tengah pluralitas dan heterogenitas masyarakat.
Dalam konteks ini, tidak ada yang bisa menggugah para guru yang mulia dan agung kecuali diri mereka sendiri. Sebaik apapun sistem, mekanisme, kepemimpinan, sarana pra sarana, dan fasilitas, jika spirit keilmuan dan berkompetisi guru lemah, maka tidak akan banyak bermanfaat.
Akibatnya, agenda melahirkan kader masa depan yang cerdas semakin susah. Harapan besar masyarakat sangat bergantung kepada bapak ibu guru yang mulia. Semangat mereka dalam mengejar ketertinggalan dengan meningkatkan intelektualitas, mengasah kapabilitas, serta menjamkan kecerdasan emosional, spiritual, dan fungsi sosialnya sangat di nanti oleh jutaan murid, orang tua, dan bangsa ini secara keseluruhan.
Guru harus kreatif dan inovatif dalam setiap pembelajaran. Perankan peserta didik agar terbentuk generasi berkualitas, berbudi pekerti dan berakhlak mulia. Jika semua guru mau bergerak melakukan perubahan yang lebih baik niscaya Indonesia akan menelorkan generasi milenial yang hebat.
Dalam buku ini terdapat refleksi untuk para calon guru yang belum memahami betul bagaimana menjadi seorang guru yang ideal, yakni menempatkan sesuatu pada kondisi dan situasi dengan secara tepat.
Jika anda adalah salah satu calon dari seorang guru, segera ambilah buku ini dan lakukan revolusi kepribadian dan cara pandang anda tentang status dan tanggung jawab anda.
*Lailatul Maghfiroh, Mahasiswi IPMAFA
0 Komentar