Festival Muria Raya #2: Seni dan Budaya bagi Yuta Kuroki


Bagi seorang seniman Yuta Kuroki, seni dan budaya menjadi dua hal yang saling berkaitan.

Seni dan budaya merupakan segala sesuatu yang diciptakan manusia mengenai cara hidup bersama pada suatu kelompok yang mengandung unsur keindahan (estetika) secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Yuta mengaku sangat kagum dengan  seni dan budaya di Jepalo, Gunung Wungkal. Diantaranya adalah nilai kerukunan dan kebersamaan.

Masyarakat saling berjabat tangan ketika bertemu, makan bersama, bertukar ide dan kreatifitas dalam satu forum. Selain itu, beberapa warga menampilkan kesenian yang sangat beragam dengan antusias penonton yang sungguh luar biasa. Budaya ini sangat jauh berbeda dengan Jepang yang masih dalam keadaan PPKM karena Pandemi.

Orang tua Yuta Kuroki sendiri merupakan seorang penari tradisional dijepang. Inilah yang memantik jiwa seni budaya Yuta.

Dalam percakapan singkat Yuta menyampaikan bahwa Lagu pengiring tarian Indonesia sangat lah cepat jika dibandingkan dengan iringan music Jepang yang sangat lambat. Sehingga dia mengaku kurang dapat menirukan tarian Indonesia. Namun hal ini tidak akan membuat nya berkecil hati. Yuta akan tetap menampilkan yang terbaik pada malam puncak Festival Muria Raya yang nantinya akan berkolaborasi dengan Ki Ageng Qithmir.

"Saya akan mempersembahkan tarian Jepang dalam rangka memperkenalkan kepada masyarakat disini. Selain itu, saya akan belajar banyak kesenian di sini untuk kiranya dapat saya jadikan referensi dalam seni tari yang saya tekuni". Ujar Yuta Kuroki.

Hikmah Lailatul Kamalia 

0 Komentar