Pusat FISI (Sudi Pesantren dan Fiqih Sosial) IPMAFA mengadakan acara Kajian Kitab Qosidah Munfarijah Karya Kiai Sahal Mahfudh yang diadakan di aula Lantai 2 Ipmafa, Kamis (14/04/2022).
Kajian kitab tersebut dihadiri oleh Ibu Tutik Nurul Jannah, SHI, MH dan Ibu. Umdah El Baroroh, MA selaku direktur Pusat FISI serta beberapa aktivis forum kamisan mahasiswa. Kemudian juga hadir M. Islahuddin, S.Ag. dan Muhammad Labib, S.Sos. selaku Narasumber pada sore itu.
Diantara banyak nya kitab karangan Kiai Sahal Mahfudh, beliau juga memiliki satu kitab syarh (penjelas) atas Qashidah Munfarijah karya dari Syaikh Abi al-Fadl Yusuf bin Muhammad al-Anshary berjumlah 43 bait yang menggunakan tulisan Arab namun berbahasa Jawa (Makno Pegon). Syarh ini diberi nama al-Tarjamah al-Munbalajah 'an al-Qashidah al-Munfarijah.
Qashidah Munfarijah ini berjumlah 43 Bait, ditulis menggunakan bahr mutaqarib.
Ada banyak syarah terkait Qashidah Munfarijah ini, salah satunya adalah al-Adlwa' al-Bahjah fi Ibraz Daqaiq al-Munfarijah karya dari Syaikh Zakaria al-Anshary.
Pada pendahuluan kitab tersebut, Kiai Sahal memberikan beberapa informasi penting, diantaranya al-Tarjamah al-Munbalajah ditulis pada tanggal 1391 H.
Terkait al-Tajamah al-Munbalajah M. Islahuddin, S.Ag. memaparkan bahwa Kitab ini ditulis oleh Kiai Sahal pada tahun 1391 H / 1971 M (10 tahun setelah boyong dari Sarang). Pada tahun itu, Kiai Sahal menjabat sebagai direktur PIM, pengasuh PMH, dan juga Katib Syuriah Partai NU.
Kiai Sahal menjelaskan bahwa beliau mendapatkan 2 jalur sanad: Pertama, dari Kiai Ma'ruf Kedunglo (nama dukuh) pada bulan Ramadhan tahun 1952 M. Kedua, Ijazah dari Syaikh Yasin sampai Muallif Qashidah Munfarijah.
Salah satu Kiai yang membiasakan membaca Qasidah ini adalah Kiai Hasbullah (Pengasuh Pondok Kauman Kajen), beliau selalu melantunkannya setelah tahlil di Makam Mbah Mutamakkin.
Dalam kajian kitab para mahasiswa terlihat sangat antusias bertanya dan berdiskusi seputar Kitab Qosidah Munfarijah Karya Kiai Sahal Mahfudh.
Salah satu peserta mengungkapkan senang bisa mengkaji Kitab Qosidah Munfarijah sekaligus mengikuti buka bersama.
"Acaranya sangat bermanfaat. Nuansa diskusi islami yang memang selalu ditampilkan oleh PUSAT FISI, menjadikan peserta untuk lebih antusias. Lebih sakral dari biasanya, sebab diakhir acara penyampaian materi, seluruh peserta forum membaca Qosidah Munfarijah Ibnu Nahwi bersama-sama. " ungkap Aida.
Hikmah Lailatul Kamalia
0 Komentar