KAMPUS
– Dema Institut adakan Training Of Organisation atau yang biasa
disebut TOO dengan tema “Membangun Jiwa Militansi Dalam Keberagaman”, Rabu
(25/9) di Auditorium II IPMAFA.
Acara
ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Bpk. Lutfi Hakim, MH., salah satu dosen
IPMAFA, Syahrizal Fauzi selaku Senat Mahasiswa (SEMA), dan Ahmad Asrori, dia adalah mantan presiden atau mantan ketua Dema Institut. Acar berlangsung dari jam
08.00 – 15.30 dan dikhususkan untuk mahasiswa baru, guna melatih mahasiswa baru
agar lebih siap dalam berorganisasi.
Sebagai
pembicara pertama, Syahrizal Fauzi menyampaikan materi tentang menjadi kader
yang militant ditengah masyarakat, arti militant sendiri baginya adalah
semangat berjuang di tengah masyarakat. Selain itu, Rizal juga menyampaikan TRI
DHARMA PERGURUAN TINGGI, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan
yang berupa Skripsi, dan Pengabdian pada Masyarakat yang diibaratkan seperti
KKN (kuliah kerja nyata) .
Dalam
penyampainnya, Rizal menambahkan ada tiga tanggung jawab mahasiswa, yang
pertama, mahasiswa sebagai Sosial Control yaitu mempunyai tanggung jawab
sosial dan peduli dengan keadaan, karena dimata masyarakat semakin tinggi pendidikan,
maka semakin tinggi pula ekspektasi masyarakat terhadap kita. Kedua, sebagai Agen
of Change, yaitu pelopor perubahan, sebagai mahasiswa dituntut untuk mengembangkan
pribadi dan potensi dalam diri sendiri. Dan yang ketiga adalah Iron Stock yaitu
sebagai penerus atau pengganti pemimpin negeri.
Selanjutnya
adalah Luthfi Hakim yang juga sebagai narasumber, beliau setuju dengan ungkapan
yang disampaikan Rizal.
“Militan
sajati ndak cukup akan tetapi Metode adalah yang terpenting.” ungkap beliau. Karena
dengan ada banyaknya materi jika tidak diikuti dengan metode maka akan terasa begitu
membosankan.
Dan
pembicara yang terakhir adalah Ahmad Asrori, dia menambahkan apa yang
diungkapkan oleh Lutfi Hakim, MH., dan Syahrizal Fauzi bahwa dengan
berorganisasi dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
“Dalam
berorganisasi dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita, dan juga dapat mengembangkan
sikap public speaking, dan juga melatih diri agar lebih bisa bertanggung jawab”
tambah Asrori.
reporter: anis/siti
editor:
ima
0 Komentar