“Menyambut
semester baru kampus membenahi System Informasi Akademik (SIAKAD), karena ini masih baru maka akan terkendala banyak hal. tapi kita
harus saling mengingatkan, adanya absen yg belum jadi sampai
masa akhir perkuliahan merupakan bukti lambatnya
mahasiswa dalam melakukan KRS online,” Tutur Sri Naharin Dekan Fakultas Dakwah & Pengembangan Masyarakat
dalam acara sosialisasi SIAKAD dan Manaqiban yang diselenggarakan oleh Program
Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Pesantren Mathaliul Falah
(IPMAFA), Jumat (11/5).
Naharin menghimbau agar mahasiswa
memerhatikan dengan serius Proses akademik yang ada di kampus terlebih dalam
hal keuangan “system
penyicilan
pembayaran keuangan 50% -75% -100% itu aturan baku,
tapi ada kebijakan kalau tidak bisa melunasi, bisa menemui
Dekan dan Warek 2 bidang administrasi & keuangan. ,” Terangnya. Mata kuliah
yang diambil juga harus sesuai dengan peraturan yang ada, karena didapatkan
kasus mahasiswa yang tercatat mengambil SKS utuh padahal IPK nya ada yang
kurang.
Lebih lanjut, Sistem baru SIAKAD mulai
berlaku pada semester ini dan mewajibkan mahasiswa melakukan KRS Online “system yang baru ini mewajibkan mahasiswa
melakukan KRS Online, apabila tidak melakukannya sampai batas waktu yang
ditetapkan, maka mahasiswa dianggap cuti,” Tuturnya
Selain itu, Naharin menyayangkan
mahasiswa yang kurang memaksimalkan peran dosen Pendamping Akademik (PA), Seharusnya keberadaan dosen PA dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa sebagai tempat berkonsultasi
berbagai hal yg terkait dengan persoalan akademik mahasiswa termasuk konsultasi
terkait pengambilan matakuliah yg tercantum dalam KRS, konsultasi problem
perkuliahan dan mendiskusikan tema skripsi. Untuk membenahi hal itu SIAKAD yg
baru, akan diberi hak penuh kepada dosen PA untuk menvalidasi KRS online
mahasiswa bimbinganya, agar terbangun
komunikasi yg maksimal antara dosen PA dan mahasiswa bimbingannya.
Sosialisasi ini bersifat interaktif
sehingga ada respon dari mahasiswa yang mengikuti. Respon ini diutarakan oleh
Ahmad Nurudin Mahasiswa PMI Semester VIII. Ia mengakui bahwa kebijakan yang dicanangkan oleh kampus sudah baik tapi harus menyeluruh
sampai pada tataran teknis. Pasalnya dalam melakukan KRS Online sering
terkendala trobel koneksi yang berimbas pada pendaftaran telat, yang endingnya tidak tercantum pada Absensi. (fiq)
0 Komentar